Dalam meniti jalan dakwah panjang ini sering kita kali kita di kejutkan dengan ujian dan dugaan yang cukup bisa menggoyahkan langkah-langkah kita. Kita sering menilai apa yang dilakukan oleh orang lain untuk dakwah ini dan membandingkan dengan apa yang kita perolehi dalam usrah dan tarbiyah sehingga suatu ketika kita terlupa untuk menilai usaha kita,pengorbanan kita dan segala yang berkaitan dengan amal kita. Na`uzubillah. Kita juga sering terbeban oleh perasangka terhadap orang lain. Mengapa Muharrik ad-Dakwah masih dibebani perasaan ini?bebaskanlah diri kalian dari belenggu itu..Dakwah itu seharusnya dipenuhi oleh bunga-bunga cinta!
Dakwah itu Cinta
Dakwah bukan suatu yang dilakonkan, ia lahir dari perasaan yang membentuk kesedaran dan dipandu oleh kefahamaan. Dakwah itu nafas kehidupan, Tarbiyah adalah sendi perjuangan, Anti kezaliman adalah naluri orang berakal. Ia perlu sebati dalam diri supaya, tiap titis pengorbanan diatas jalan ini meski perih dan sakit akan menjadi manis, semanis madu. Ikhwani filLah, untuk menghidupkan nafas seperti ini tidak mungkin lahir dari hanya didalam lingkungan bulatan-bulatan kecil yang dilimpahi tulisan dan anak panah semata! ia perlu dimurnikan dengan turun ke medan-medan amali, infaq dikala senang dan sukar. Semangat pemuda tidak harus dikurung dan dibelenggu "Wahai pemuda!!! Sesungguhnya dasar keimanan adalah nurani yang menyala, Dasar keikhlasan adalah hati yang yang bertaqwa, Dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, Dasar amal adalah kemahuan yang kuat, Semua itu tidak lain terdapat pada diri pemuda" kata Pak Hasan.
Dakwah itu cinta, dan tidak ada dakwah tanpa cinta. Hati itu sumber cahanya dan kebaikan. Kemudian urusan itu berkembang lebih jauh lagi, dari ke arah berlapang dada kemudian kepada al-ithar (mengutamakan saudaranya). Kerana itulah dakwah yang bukan disulami cinta akan melahirkan kebencian dan kesmpitan hati membawa kepada perpecahan. Daei memerlukan hati yang cukup luas untuk menampung hati-hati yang mad'u dan ikhwah yang lain. Bila ithar dan husnudzon itu memenuhi jiwa daei itu tandanya pohon Cinta Dakwah sedang subur mekar di hati mereka.
Sebenarnya, banyak hati-hati manusia yang tersorok, yang terasing, dan dilupakan. Apabila Allah menghendaki mendapat hembusan seruan dakwah, sentuhan dari tangan yang lembut dan pandangan yang redup, die mudah menguntum dan mekar laksana sekuntum bunga yang sedang mekar, lantas jiwa-jiwa itu akan mengadap laksana mengadapnya siang hari dan perasaan itu mengalir laksana mengalirnya sungai-sungai. Lahirnya fitrah kemanusiaan menurut hakikatnya yang Rabbani, yang memancarkan cahaya dengan petunjuk Al-Haq lalu bangkit membina dan membangun."nahnu duat walaisa qudat" kita adalah daei dan bukan qadi. Ikhwani Fillah, kita serahkan sahaja kepada Qadi untuk melaksanakan amanah yang di letakkan di bahu mereka untuk menghukum. Pandanglah mad'u kalian dengan pandangan kasih sayang, simpatilah dengan mereka yang melakukan maksiat dan rasa bertanggungjawablah untuk berusaha menjadi penyebab kepada sampainya hidayah di jiwa mereka.
[sohih al-Bukhari]
(Q.S Al A’raf:164)
(At-Taubah: 128)
sudahkah anda bercinta?
4 comments:
terbaik..dan terimakasih!
moga da'wah kian berkembang bersama hati2 daie yang luas, lapang
fuh, tak sangka entry latest kita hampir sama, ada connection. tapi entry ini lebih ana sukai dari entry ana sendiri..
mabruk!
minta untuk share anta pyne entry dgn kwn2 ana boleh?
Adakah ana sudah bercinta?
Sedang asyik memadu kasih dgn ayat-ayat cinta dari Allah,
Membelai khazanah Rasulullah,mengikuti dan mengajak yang lain-lain untuk bersama-sama dalam kecintaan yang damai ini :)
Post a Comment