Fardi dalam Jamae`i

on 16.2.10


Dalam satu kesatuan amal jamae’i ada orang yang mendapatkan nilai tinggi karena ia betul-betul sesuai dengan tuntutan dan adab amal jama’i. Kejujuran, kesuburan, kejernihan dan kehangatan ukhuwahnya betul-betul terasa. Keberadaannya
menggairahkan dan menenteramkan. Namun perlu diingat, walaupun telah bekerja dalam jaringan amal jamae`i, namun pertanggungjawaban amal kita akan dilakukan di hadapan Allah SWT secara fardi atau individu.oleh itu janganlah ada diantara ahli yang yang bersama dengan gerakan dakwah ini terlalu menumpukan kekuatan pada gerakan secara jamae`i tanpa berusaha meningkatkan kualiti dirinya. Ingatlah akan pesan Rasulullah SAW: Man abtha-a bihi amaluhu lam yusri’ bihi nasabuhu (Siapa yang lambat atau "stagnant" dalam beramal tidak akan dipercepat oleh nasabnya ).

Intipati tarbiah itu sendiri adalah mengharuskan seseorang lebih berdaya untuk meningkatkan dirinya, bukan terus-menerus menempel dan bergantung pada orang lain. Meskipun kebersamaan itu merupakan sesuatu yang baik tapi ada saatnya kita tidak dapat bersama, demikian sunahnya amal dakwah ini. Kerana jikalau mereka mahu, para sahabat Rasulullah SAW boleh sahaja menetap dan wafat di Madinah, atau terus menerus ber-mulazamah tinggal di masjidil Haram yang nilainya amal di situ itu beratus-ribu kali ganda atau di Masjid Nabawi yang pahalanya beribu kaliganda dari tempat-tempat lain. Tapi mengapa makam para Sahabat tidak banyak berada di Baqi atau di Ma’la. Tetapi makam mereka banyak bertebaran jauh, beribu-ribu batu dari negeri mereka.

Ummat yang terbaik bukan untuk disembunyikan tapi untuk ditampilkan kepada seluruh ummat manusia. Inilah sesuatu yang sangat perlu kita jaga dan perhatikan. Kita semua beramal tapi tidak larut dalam kesendirian. Hendaklah ketika sendiri kita selalu mendapat cahaya dan menjadi cahaya yang menyinari lingkungan sekitarnya. limpahkanlah fikrah yang di kumpulkan di medan tarbiyah itu sehingga kalian menjadi rahmatan lil 'alamin

Jangan ada lagi kader yang mengatakan, saya jadi buruk begini karena lingkungan atau persekitaran yang tidak membina. Mengapa tidak berkata sebaliknya, karena lingkungan seperti itu, saya harus mempengaruhi lingkungan itu dengan pengaruh yang ada pada diri saya. Seharusnya dimanapun dia berada ia harus berusaha membuat lingkuangan kebaikan, lingkuangan cahaya, lingkuangan ilmu, lingkuangan akhlak, lingkuangan taqwa, lingkuangan al-haq, setelah kawasan-kawasan tadi menjadi sempit dan gelap oleh lingkuangan jahiliyah, kezaliman, kebodohan dan hawa nafsu. Demikianlah ciri2 muharrik ad-Da`wah dalam gerakan kita, dimanapun dia berada terus menerus memberi makna kehidupan. Seperti sejarah da’wah ini, tumbuh dari seorang, dua orang kemudian menjadi beribu-ribu sehingga menjadi berjuta-juta orang.

Sangat indah ungkapan Imam Syahid Hasan Al Banna, “Antum ruhun jadidah tarsi fi ja-sadil ummah”. Kamu adalah ruh baru, kamu adalah jiwa baru yang mengalir di tubuh ummat, yang menghidupkan tubuh yang mati itu dengan Al-Qur’an.

Jangan ada sesudah ini, kader yang hanya memenuhkan perhimpunan yang besar untuk merasakan kewujudan dirinya. Tapi, dimanapun dia berada ia tetap merasakan sebagai hamba Allah SWT, ia harus memiliki kesadaran untuk menjaga dirinya dan taqwanya kepada Allah SWT, baik dalam keadaan bersendirian mahupun dalam keadaan bersama orang ramai. Kemanapun ia pergi, ia tak merasa kesunyian atau terasing, keranana Allah senantiasa bersamanya. Bahkan ia dapat merasa kebersamaan rasul-Nya, ummat dan alam semesta setiap masa.

Kehebatan Namrud dimata Nabi Ibrahim AS tidak ada ertinya, tidaklah Baginda berasa bersendirian. ALLAH bersamanya dan alam semesta selalu bersamanya. Api yang berkobar-kobar yang dinyalakan oleh Namrud untuk membinasakan dirinya, ternyata bersama dengannya dalam menunaikan tugas pengabdian kepada ALLAH.Lihat sahaja bagaimana sepatutnya api tersebut menghanguskannya tidak melakukan yang sedemikian, malahan menjadi “bardan wa salaman” (penyejuk dan penyelamat). Karena itu, kader sejati harus yakin bahwa Allah SWT akan sentiasa membuka jalan bagi muharrik Da’wah sesuai dengan janji-Nya, In tansurullah yansurukum wayu sabit akdamakum (Jika kamu meno-long Allah, Ia pasti akan menolongmu dan mengokohkan langkah kamu)

Semoga para kader sentiasa mendapatkan perlindungan dan bimbingan dari Allah SWT ditengah derasnya arus dan badai kebejatan ummat. Kita harus yakin sepenuhnya akan pertolongan Allah SWT dan bukan yakin dan percaya pada diri sendiri. Masukkan diri kedalam benteng-benteng kekuatan usrah atau halaqah tempat Junud Da’wah melingkar dalam suatu benteng perlindungan, menghimpun bekal dan ketahanan diri untuk terjun ke medan pertarungan Haq dan bathil yang berat dan menuntut pengorbanan.

Disanalah kita mentarbiah diri sendiri dan generasi mendatang. Inilah sebagian penghibur kesedihan ummat yang berpanjangan, dengan munculnya generasi baru. Generasi yang siap memikul beban da’wah dan menegakan Islam. Inilah harapan baru bagi masa depan yang lebih gemilang, dibawah naungan Alqur-an dan cahaya Islam rahmatan lil alamin.

polis kata jangan..

on 7.8.09







Subhanallah Walhamdulillah WallahuAkbar!!

Ada apa dengan MUDAH`O9

on 23.4.09




mabit karisma melaka

on 4.4.09


"(Malaikat-malaikat) yang memikul 'arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang bernyala-nyala, ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka kedalam surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak -bapak mereka, dan istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari(pembalasan?)kejahatan pada hari itu maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan itulah kemenangan yang besar."

(QS.Ghaafir: 7-9).

ada apa dengan YOQ'09?

on 9.3.09


kesungguhan


keseronokan


ketekunan


setiakawan


kerjasama

Perutusan Mursyid ‘Am

on 16.9.08


Perutusan Mursyid ‘Am Ikhwan sempena bulan Ramadan

Wahai orang-orang yang beriman, sahut dan sambutlah seruan Allah dan seruan RasulNya apabila Dia menyeru kamu kepada perkara-perkara yang menjadikan kamu hidup sempurna…” (al-Anfal:24)

Wahai ikhwan dan akhawat

Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh, wa ba’d

Moga-moga setiap tahun kamu dilimpahi kebaikan. Kini kamu dipayungi bulan mulia lagi berkat. Di dalamnya kebaikan berantai-rantai tiada putus, hembusan rahmat bertali arus, limpahan kasih al-Rahman mengalir laksana arus. Sesungguhnya Ramadan benar-benar bulan rahmah, maghfirah dan bebas dari belanggu api neraka. ”(Masa yang diwajibkan kamu berpuasa itu ialah) bulan Ramadan yang padanya diturunkan Al-Quran, menjadi petunjuk bagi sekalian manusia dan menjadi keterangan-keterangan yang menjelaskan petunjuk dan (menjelaskan) perbezaan antara yang benar dengan yang salah...” (al-Baqarah:185)

Ketahuilah sesungguhnya perjalanan yang panjang itu memerlukan bekalan. “….dan hendaklah kamu membawa bekal dengan cukupnya kerana sesungguhnya sebaik-baik bekal itu ialah takwa dan bertakwalah kepadaKu wahai orang-orang yang berakal (yang dapat memikir dan memahaminya)”. (al-Baqarah:197)

Hendaklah kamu jadikan Ramadan ini masa untuk menyiapkan bekal setahun. Jadikan siam (puasa), qiam, wirid, i’tikaf, sedekah dan solat sebagai bekalan dalam perjalanan mengadap Tuhan. Daripada bekalan itu kita bisa berdiri, membangun cita-cita yang tinggi, memperkuat keazaman yang murni. Saat kita beramal di bulan yang mulia, hati bertaut dengan Kekasihnya, tidak lucut ikatannya, tidak putus pengharapannya, sedang jiwa mencapai keberuntungan berjual beli dengan Allah Yang Maha Esa. ”Dan di antara manusia ada yang mengorbankan dirinya kerana mencari keredaan Allah semata-mata dan Allah pula Amat belas-kasihan akan hamba-hambaNya.” (al-Baqarah:207)

Jadikanlah Ramadan ini titik berlepas ke arah mencapai tujuan. Jadikan Islam sebagai sebuah daulah yang bergerak di dalam jiwa-jiwa manusia dan melekat di dalamnya. aqidah dan iradah, amal dan ibadah, ilmu dan kepimpinan, keagungan dan ketuanan. Biarlah Islam menjadi aqidah yang menggerakkan iradah (kemahuan), ibadah yang melahirkan amal, ilmu yang melayakkan memimpin, mendapat penghurmatan dan ketuanan. Semuanya terhasil dan tercerna mengikut acuan rabbani yang amat luas. Hendaklah semua hati-hati menjadikan matlamat puasa mereka seperti yang telah digariskan di dalam firman Allah yang bermaksud: ”.... supaya kamu bertakwa”. (al-Baqarah:183)

Beramallah dengan bersungguh-sungguh supaya bulan ini tidak pergi kecuali dalam keadaan kamu telah memperlihatkan kepada Allah keyakinan kamu kepada janjiNya, beriltizam dengan perintahNya, berjalan mengikut manhajNya, “Syaitan itu menjanjikan (menakut-nakutkan) kamu dengan kemiskinan dan kepapaan (jika kamu bersedekah atau menderma) dan dia menyuruh kamu melakukan perbuatan yang keji (bersifat bakhil kedekut); sedang Allah menjanjikan kamu (dengan) keampunan daripadaNya serta kelebihan kurniaNya dan (ingatlah), Allah Maha Luas limpah rahmatNya, lagi sentiasa Meliputi PengetahuanNya.” (al-Baqarah268). Pacakkan bendera yang bersesuaian bagi setiap sepuluh hari bulan Ramadan. Sepuluh yang pertama haraplah rahmat dengan berkasih sayang dan menguhubung silatul rahim. Sepuluh kedua harapkan keampunan dengan memohon ampun dan saling bermaafan agar terlerai segala dosa dan kesilapan lalu. Dan kemudian sepuluh terakhir haraplah kebebasan dari segala belenggu di dunia dan akhirat. “Di antara orang-orang yang beriman itu, ada yang bersikap benar menunaikan apa yang telah dijanjikannya kepada Allah (untuk berjuang membela Islam); maka di antara mereka ada yang telah selesai menjalankan janjinya itu (lalu gugur syahid), dan di antaranya ada yang menunggu giliran dan mereka pula tidak mengubah (apa yang mereka janjikan itu) sedikitpun.” (al-Ahzab:23)

Sahutlah seruan untuk hidup pada bulan Ramadan ini supaya sepanjang tahun akan datang nanti terus mekar dan subur berpanjangan. ”Wahai kaum kami! Sahutlah (seruan) Rasul (Nabi Muhammad) yang mengajak ke jalan Allah, serta berimanlah kamu kepadanya, supaya Allah mengampunkan sebahagian dari dosa-dosa kamu dan menyelamatkan kamu dari azab seksa yang tidak terperi sakitnya.” (al-Ahqaf:31)

Awas dan waspada Jangan sampai Ramadan kali ini terlucut dari genggaman kamu! Jika itu berlaku, rugilah kamu, kerugian yang tidak mungkin ditampung dengan apa usaha sekalipun. ”Dan sesiapa tidak menyahut (seruan) Rasul yang mengajaknya ke jalan Allah, maka dia tidak akan dapat melepaskan diri (dari balasan azab walau ke mana sahaja dia melarikan diri) di bumi dan dia tidak akan beroleh sesiapapun yang lain dari Allah sebagai pelindung-pelindung yang membelanya; mereka (yang demikian sifatnya) adalah dalam kesesatan yang nyata.” (al-Ahqaf:32) “Kepada pentadbiran Allah jualah terpulang segala urusan, sebelum berlakunya dan sesudah berlakunya dan pada ketika berlakunya (kemenangan Rom) itu, orang-orang yang beriman akan bergembira” (al-Rum:4)

وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

محمد مهدي عاكف

المرشد العام للإخوان المسلمين

Terjemahan Ustazah Maznah Daud

Ramadhan 1429.

rehlahPJ230108

on 29.1.08











sila komen sendiri hehe
amaaaaaaaat seronok

7 days to go!!

on 5.9.07

"Allahumma bariklana fi Rajaba Wa Sya`baan..
waballighna Ramadhan"